Tertawa Karena Bahagia, Bahagia karena Tertawa

Orang tertawa karena bagi mereka ada hal yang menurut mereka lucu yang bisa ditertawakan. Menurut penelitian (biar percaya) Tertawa memicu otak mengeluarkan hormon endorphin, dan melatonin yang bermanfaat memicu perasaan menjadi lebih tenang. Efek ini sama dengan efek yang ditimbulkan dengan memakan coklat dalam jumlah yang banyak. Jadi buat kamu-kamu yang pingin kurus tapi tetep bahagia, jadi banyak-banyak tertawa, kalo gak kurus-kurus hubungi klinik tong fang.

Begitu juga dengan Roy, hanya dengan segelintir kata-kata (walaupun gak jelas) dari mulut inha bisa membuat dia terbahak-bahak kayak kesurupan godzilla yang lagi pms. Ya semudah itulah Roy merasakan kebahagiaan sesaat, seakan beban hutang 2 milyar yang tadi dipikulnya hangus seperti butiran upil. Ya karena menurut Roy kata-kata yang Inha lontarkan itu lucu, dan patut ditertawakan, mungkin jika orang lain yang menanggapinya bisa ajaj responnya biasa-biasa aja, semua itu karena sense humor setiap orang itu berbeda.

1410326178IMG_15128241933494Seperti gambar diatas, setiap orang pasti menanggapinya secara berbeda-beda. ada yang ngakak, ada yang berpikir keras itu artinya apa ya ?, ada juga yang ngakak tapi gak tau artinya, biar ikutan ngakak aja, ngakak berjemaah

Mengenai sense humor, menurutku sense humor itu sebuah bakat, bakat unik yang dimiliki seseorang dari lahir dan berbeda-beda tentunya. Setiap Roy ketemu dan ngobrol dengan inha pasti ada candaan disetiap ceritanya,berbeda saat Roy bertemu dengan Miqi. Setiap obrolan terdengar serius, saking serius nya Roy sampai koma 3 minggu, karena lupa bernafas. Candaan Roy pun terdengar garing, walaupun terkadang dapat membuat Miqi tersenyum simpul. Tapi itu tidak membuat Roy bahagia.Menurutku tidak ada yang salah dari Roy ataupun Miqi, karena sense humor mereka tidak cocok.

Tekadang kita bisa mengetahui kecocokan kita dengan pasangan dari komunikasi. Saat Roy ngobrol dengan Inha, Roy merasa seperti dalam lorong waktu, tidak terasa telah 3 jam mereka ngobrol dari yang wajar seperti “pasang surut air laut” sampai hal aneh seperti “mengapa manusia tidak berkembang biak dengan membelah diri, agar jomblo tidak merasa terhina lagi ?”.

Semua itu tentang selera masing-masing orang.

Satu respons untuk “Tertawa Karena Bahagia, Bahagia karena Tertawa

Tinggalkan komentar